WASHINGTON - Setelah Rusia memberi usulan untuk melucuti senjata kimia milik Suriah oleh dunia internasional, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meminta Senat untuk menunda pemungutan suara mengenai intervensi militer ke Suriah.
Sebelumnya, Obama meminta agar Kongres AS memberikan izin kepadanya untuk melakukan intervensi militer ke Suriah. Intervensi berupa serangan itu dimaksudkan untuk memberi pelajaran kepada Suriah, yang diduga menggunakan senjata kimia untuk menyerang warganya sendiri.
Presiden Obama pun menyampaikan permintaannya kepada anggota senat dari Partai Demokrat untuk menunda pemungutan suara, demi memberikan jalan kepada proses diplomasi. Menurut pihak Gedung Putih, Obama akan membahas opsi diplomatik mengenai Suriah dengan Rusia serta beberapa sekutu AS di PBB.
"Presiden meminta waktu untuk mengupayakan diplomasi berhasil. Dirinya ingin voting ditunda hingga pekan depan," ujar Senator Dick Durbin, seperti dikutip CNN, Rabu (11/9/2013).
Pihak Gedung Putih menambahkan, Obama akan bekerja sama dengan anggota Kongres untuk menyusun kemungkinan langkah militer. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat langkah diplomasi yang berjalan.
Pada Kamis 12 September 2013, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan melaukan pertemuan di Jenewa, Swiss. Mereka akan membicarakan kemungkinan kesepakatan mengenai senjata kimia yang dimiliki Suriah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar